Memasuki dunia ibu ternyata seru ya Mom’s. Menjadi ibu baru harus beradaptasi dengan banyak hal. Mulai dari masalah anak, rumah, hubungan suami istri, dll. Gak terkecuali saat saya memutuskan resign dari kantor. Lalu apa usaha ibu rumah tangga yang saya jalani? Sharing santai yuk, sambil me time ngopi atau ngemil cantik saja yuk mom’s.. 😉
PERINGATAN: NO MOMMIES WAR HERE
Gak berasa deh, sudah hampir 8 bulan sejak saya berhenti dari pekerjaan kantoran. Jadi akhir bulan Desember 2016 kemarin saya memutuskan untuk resign dari tempat kerja saya. Yap! Setelah hampir 4 tahun menjabat sebagai Staff IT di sebuah perusahaan swasta, akhirnya keputusan keluar dari pekerjaan saya ambil dengan satu alasan, keluarga terutama anak.
8 bulan saya jalani dengan berbagai kondisi yang serasa naik rollercoaster. Gak bohonglah, waktu kerja itu ya enaknya tiap bulan dapat penghasilan pasti. Jadi buat kebutuhan sendiri maupun buat bantu suami Alhamdulillah tercukupi. Lalu saat udah resign gimana?
Well, sejak sebelum memutuskan keluar dari rutinitas perkantoran, saya sudah mewanti-wanti diri saya untuk tidak berpangku tangan. Ada banyak kok usaha ibu rumah tangga yang bisa dijalani. Mungkin ada yang berpikiran, urusan mencari nafkah kan urusan suami. Kalau buat saya ya begitu juga. Tapi selama ada kesempatan dan bisa mengerjakannya ya kenapa gak toh?
Saya pun punya alasan lain untuk saya tetap berusaha, yaitu sebagai ibu saya sadar harus mengupgrade diri saya demi anak-anak. Saya pribadi gak mau otak saya buntu karena tidak “dipakai”. Selain itu, dapat tambahan buat jajan chatime dong.. Hihihi [Kemudian disorakin ibu-ibu]
Saya gak mau memperdebatkan tentang ibu yang bekerja ya. Karena buat saya gak fair kalau membandingkan, semua peran sama-sama ada kelebihan dan kekurangan kok. Tapi buat saya pribadi, saya memutuskan resign karena saya juga mau terlibat langsung dalam tumbuh kembang baby Alula. Semacam revenge buat saya karena masa lalu hehehe
Kemudian apa saja usaha ibu rumah tangga yang saya jalani saat ini?
- Jualan Online
Yes, jualan online dengan bermodalkan smartphone dan kuota internet. Media sosial bisa menjadi sarana untuk berjualan. Gak perlu ribet punya toko, karena selain media sosial, sekarang udah banyak marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll, yang bisa menjadi tempat untuk berjualan online. Saya sendiri punya brand Theta’s Project, yang mana saya membuat desain kaos dengan tema anjing dan kucing. Brand Theta’s Project ini juga membantu saya mendanai kucing & anjing yang telah kami rescue. Nah kalau jago masak, jangan sia-siakan kehebatanmu, Mom’s! Bisa dimulai dengan berkreasi masakan. Entah itu bikin kue atau masakan rumahan. Buat aja tester supaya teman atau saudara bisa coba. Minta pendapat mereka mengenai rasa dan kekurangan dari produk kita. Mulai jualan dari teman dekat, kantor suami, teman, saudara. Pokoknya jualan online tuh asik deh mom’s! tinggal manage dari smartphone, kirim barang via ekspedisi, selesai deh.. Tapi ingat ya untuk selalu menjaga kepercayaan dari customer dan juga selalu memberikan pelayanan yang terbaik walau kita jualannya online. 😉
- Monetize blog
Buat yang hobi menulis blog, ternyata bisa menjadi cara untuk menghasilkan uang lho Mom’s. Gak sedikit brand yang mencari blogger untuk mereview produk mereka. Caranya tentu saja kita harus punya blog pribadi yang terpelihara dengan baik. Alamat web yang TLD alias Top Level Domain menjadi salah satu pertimbangan brand untuk memberikan job kepada kita.
- Buzzer atau influencer
Punya follower banyak di social media? Bisa juga jadi salah satu usaha ibu rumah tangga. Lagi-lagi dengan memanfaatkan media sosial dengan baik bisa mendatangkan keuntungan. Hampir sama seperti blog, ada brand atau perusahaan yang membutuhkan jasa buzzer atau influencer untuk memasarkan produk mereka. Tapi lakukan ini dengan baik dan jujur ya Mom’s.. Jangan sampai malah jadi spamming dan mengganggu follower kita.
- Usaha catering rumahan
Sebenarnya ini belum saya lakukan dan hanya tambahan Mom’s, tapi ini salah satu cita-cita saya kedepannya. Pengen banget kursus masak supaya lebih paham mengenai dunia kuliner, kemudian membuka usaha catering rumahan ini.
Itulah usaha ibu rumah tangga yang saya jalani saat ini. Sebenarnya masih banyak kok bisnis ibu rumah tangga yang bisa dijalani. Memang penghasilan yang saya dapat belum sebesar waktu saya bekerja kantoran. Tapi ada hal yang tak bisa dibayarkan berapa pun jumlahnya. Yaitu saya bisa mendampingi Alula di hari-hari dia tumbuh. Hal yang menjadi paling penting dalam hidup saya karena saya sadar betul ini tidak akan terulang kembali. Dan saya tidak mau melewatkan masa dimana Alula pertama kali berguling, merangkak, berjalan, dan yang lainnya.
Buat saya, adalah kebahagiaan tersendiri bisa bekerja dari rumah sambil sesekali memeluk tubuh mungilnya. Rebutan smartphone saat saya ada deadline pekerjaan, tapi dia lagi mau main sama saya. Bekerja sambil menemani dia bermain yang berakhir dengan selfie bareng. Hal-hal semacam itu yang buat saya tidak bisa dibayar dengan gaji dua digit sekali pun. :”)
Eiittss tapi jangan dilihat hanya enaknya ya Mom’s. Saya gak mau memberi gambaran yang indah-indah saja. Ada kalanya stress melanda di saat deadline kerjaan tapi masih banyak pekerjaan rumah yang harus diurus. Kadang sampai waktu buat diri sendiri saja susah banget. Sampai mau ke toilet aja harus diiringi jeritan Alula yang gak mau ditinggal. Bahkan gak jarang mengerjakan kerjaan di laptop sambil memangku Alula. Tapi saya setuju banget dengan ibu muda satu ini, Nyinya biasa dipanggil. Mom Nyinya bilang ada waktunya rumah itu rapih, tapi sekarang masanya adalah untuk anak.
Tapi ya itu tadi, semua lelah, capek, akan hilang saat saya melihat senyum dari bibir mungil Alula. Dan saya tahu, semua itu hanya sementara. Semua akan berubah seiring Alula beranjak dewasa. Bahkan mungkin nanti malah saya akan kangen dengan masa-masa ini. Menjadi ibu rumah tangga adalah pilihan saya. Seperti yang mbak Ernawati Liliys, seorang mom blogger yang juga memilih menjadi ibu rumah tangga, bilang “Proses belajar yang panjang menjadi seorang ibu yang kuat dalam membersamai anak-anaknya.” Mampir di blog mbak Erna ya Mom’s. Postingan Ibu Rumah Tangga Yang Bahagia ini bagus banget.
Mom’s.. Please don’t be so hard to yourself ya’.. Apa pun pilihan mu, pasti itu yang terbaik. Setiap keluarga memiliki kebutuhan dan latar belakang yang berbeda. Yang penting kita harus bisa menikmati peran kita sebagai seorang ibu. Gak usah pedulikan omongan orang yang merasa paling tahu ya. Karena kitalah yang menjalani kehidupan kita dan keluarga.. May Allah bless all the mommies.. :*
Biasa sibuk kerja kantoran lalu memilih resign itu harus disertai kesiapan mental, keikhlasan, melakukan banyak penyesuaian dan mengelola waktu. Awalnya memang ada perasaan seperti terkucil , blank, capek, dan merasa lumpuh otak diatara kesibukan rumah tangga yang tanpa jeda. JAku mengalami itu semua. Tapi dengan adanya teknologi dan smartphone, kita tetap bisa aktualisasi diri , tetap bekerja di bidangnya, atau sesuai hobi dan keterampilan, melalui teknologi yang semakin berpihak untuk para ibu yang memilih mengutamakan waktu untuk keluarga. Salam kenal mbak Uchy.
mungkin kl harus resign dr kantor , saya akan memilih menjadi penyiar radio atau guru bahasa inggris freelancer. Banyak sebenarnya yg bisa dilakukan bila mau jadi ART saja, asal keluarga tetap jd prioritas ya mbak. Semangat!
Ahhh penyiar radio aku dulu jg siaran mba.. emang enak sebenernya kl sebagai pekerjaan sambilan.. semangaatt
Aku pun lg berpikir mau resign tapi tetep bisa melakukan sesuatu yang menghasilkan.. Semangat mbaa.. 🙂
Iya mba.. supaya tetap bisa berkarya juga dan sekalian refreshing hehehe semangaattt
Ah Jadi Ibu rumah tangga itu.. Istimewa ya mba … Sekalipun susah senang tetapi selalu bikin senyum… Thank you sharingnya ya Mama Allula
Senang dengan pilihan yang sesuai dengan keinginan yang mulia. Ketika pilihan sudah dijatuhkan, menerima dan melakukan dengan senang hati . Hati senang, keluarga pun akan bahagia.
Banyak yaaaaaa, dirimu semua itu kyknya mbak Uchy hehe 😀
Aamiin moga2 usaha catering rumahannya terwujud mbk