Pada tanggal 23 Mei 2018 kemarin Bunchy mendapat kesempatan luar biasa untuk bisa hadir di acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2018. Acara peringatan ini diadakan oleh Kementrian BUMN yang mengadakan sharing dan diskusi terbuka dengan tajuk, “Anak Muda Bangkit dan Berdaya Untuk Indonesia”.
Dari temanya saja sudah terlihat semangatnya ya. Gimana gak, acara ini dihadiri lebih dari 300 orang dari berbagai latar belakang dengan beragam profesi dan bidang. Semangat mereka untuk mengikuti acara ini patut dikasih jempol. Apalagi dengan berbagai narasumber yang memang capable di bidangnya.
Dari bidang social dan pendidikan ada Heni Sri Sundani selaku Founder Smart Farmer Kids in Action serta Adamas Belva, CEO dan Co-Founder dari Ruang Guru. Dan gak ketinggalan founder IDN Media, William Utomo. Ketiga anak muda ini dengan latar belakang masing-masing bisa sukses sejak usia yang masih belia.
William Utomo, Founder IDN Media, Mencari Solusi dengan Portal Berita
William tak pernah menyangka usahanya yang diawal terlihat belum ada prospek ternyata bias menjadi portal berita dengan lebih dari 60.000.000 pengunjung aktif setiap bulannya. Berawal dari ajakan sang kakak di tahun 2014 yang saat itu memintanya membuat sebuah portal berita di Indonesia. Padahal kala itu William sedang menempuh pendidikan di Los Angeles, Amerika dan bukan di bidang jurnalistik. Namun ia berani untuk mengambil kesempatan ini.
Permasalahan yang harus dipecahkan saat itu adalah mengenai Pilpres. Pada saat itu sebagian besar media yang ada terlalu segmented terhadap salah satu capres dan tidak menjadi netral. Disitulah IDN muncul sebagai media independent yang bisa menjadi pilihan pembaca dalam mencari portal berita yang netral.
Saat ini IDN sendiri sudah memiliki 4 portal berita yang mana tiganya lebih segmented ke pasarnya. Selain IDN Times ada PopBela untuk wanita sampai usia 25 tahun, PopMama untuk ibu muda millenials serta Yummy yang memiliki segmen untuk pecinta kuliner.
Mendedikasikan Diri Untuk Pendidikan, Heni Sri Sundari
Satu-satunya pembicara wanita ini sukses membuat Bunchy menangis! Perjuangannya luar biasa sekali. Dengan berasal dari keluarga petani yang kedua orang tuanya bercerai. Kemudian merasakan kemiskinan bahkan sampai makanan sehari-hari hanya nasi dengan garam.
Namun Heni tidak meratapi nasib. Dia berani bangkit dan mengambil jalan sebagai TKW agar bisa kuliah. Selepas kuliah dan menjadi sarjana, ia mendapat panggilan hati untuk mengajar di kampung halamannya. Bahkan rela melepas kesempatannya mendapat beasiswa S2 demi pulang ke rumah untuk mengajar anak-anak petani.
Wuaahhh Bunchy salut banget sama Heni. Bahkan Heni masuk daftar under 30 nya Forbes lho! Perjuangan dia dimulai saat pulang ke Indonesia dan menjalani ta’aruf. Beruntung Heni mendapatkan suami yang bisa sejalan.
Cerita Heni pun masih terus berlanjut hingga akhirnya ia bisa mengajar anak-anak petani dan membantu ratusan anak yang hampir putus sekolah dengan mendapatkan donasi dari gerakan yang ia buat.
RuangGuru yang berawal dari keprihatinan
Adamas Belva, merupakan seorang anak muda yang prihatin terhadap lambatnya perkembangan pendidikan di Indonesia. Bersama seorang temannya, Iman Usman, Belva membuat ruang belajar digital yaitu, RuangGuru.
Pilihan ruang belajar digital ini agar bisa mengejar ketinggalan di pelosok Indonesia. Dengan aplikasi yang bisa diunduh di Playstore, RuangGuru memberikan pilihan bagi masyarakat untuk mendapat ilmu.
Sayangnya kendala yang bahkan masih tergolong sulit adalah infrastruktur jaringan internet yang belum memadai. Untuk itu kedepannya RuangGuru akan dibuatkan perangkat yang lebih mobile agar bisa memudahkan dibawa ke daerah.
Melihat kegigihan tiga anak muda ini seolah menyuntikkan semangat dan sebagai pembuktian bahwa anak muda bisa berkarya di usia yang sangat muda. Kuncinya adalah jeli melihat permasalahan dan mau memberdayakan diri untuk lebih maju.
Dengan semakin banyaknya anak muda yang mulai berwirausaha, perusahaan-perusahaan BUMN melihat peluang untuk membantu mereka dalam mewujudkan impian dan menjadi pemain di dunia industri. Contohnya Telkom dan Bank Mandiri. Yang mana dalam acara ini turut hadir ibu Siti Khairiana selaku direktur customer Telkom dan Bapak Kartika Wirjoatmodjo selaku direktur Bank Mandiri.
Telkom sendiri mendukung para anak muda dengan adanya wadah yaitu, Indigo. Saat ini sudah banyak alumni Indigo yang menjadi perusahaan Start up yang sudah masuk ke pasaran dan berani bersaing dengan perusahaan internasional. Bahkan Telkom memiliki tempat tersendiri di Silicon Valley demi mengembangkan perusahaan Start up dukungannya.
Sementara itu Bank Mandiri juga memiliki program-program yang siap membantu para wirausaha muda untuk mengembangkan ide dan melakukan bimbingan agar usaha yang dirintis bisa mendapatkan pendanaan untuk berkembang.
Tak ketinggalan puncaknya di acara ini hadir pula Mentri BUMN, ibu Rini Soemarno yang berbagi kisah mengenai kementrian yang berbagi pengalaman mengelola BUMN menjadi sebuah kesatuan yang solid demi memajukan bangsa Indonesia.
Ibu Rini juga menegaskan bahwa negara mendukung penuh para anak muda di era milenial ini yang mau melakukan perubahan dengan mengembangkan ide yang dipunya. Salah satunya dengan mendorong perusahaan-perusahaan BUMN untuk membangun infrastruktur di pelosok daerah.
Infrastruktur ini sangatlah penting sebagai investasi negara sebagai bentuk dukungan wirausaha muda untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Serta Bapak presiden kita, Pak Jokowi sudah mendelegasikan tugas kepada seluruh Mentri dikabinetnya untuk ikut mendukung anak-anak muda yang ingin maju dengan berwirausaha.
Untuk itu marilah anak muda, udah gak jamannya gegalauan di media sosial, sekarang saatnya pemuda Indonesia menjadi pemain di dunia wirausaha. Bersaing di dunia Industri kreatif agar Indonesia bisa menjadi bangsa terdepan dalam hal inovasi.
Selamat hari kebangkitan nasional!
Leave a Reply