Ingat gak Mums saat pertama kali merasakan gejala kehamilan, harap-harap cemas waktu menggunakan testpack sampai melihat garis dua merah disitu? Rasanya campur aduk ya Mums. Yang pasti bahagia apalagi kalau memang sudah lama menantikan buah hati.
Dalam perjalanan kehamilan kita mempersiapkan nutrisi, pola makan, check up ke dokter kandungan untuk tahu perkembangan anak. Kemudian mempersiapkan kelahiran makhluk mungil yang sudah ditunggu-tunggu kehadirannya itu. Ah.. Rasanya indah banget ya waktu ingat semua itu [ngetik sambil senyum ngeliat Al yang lagi bobok]
Tapi ternyata kita sebagai orang tua terkadang lupa, kehidupan setelah kelahirannya akan berubah 180 derajat. Mulai dari kehidupan sehari-hari yang tadinya mungkin stagnan, tiba-tiba ada kalanya tangisan mengisi hari kita. Ada emosi yang naik turun saat menghadapinya. Permasalahan di luar bayangan yang dulu terlintas pun tidak.
Urusan menjadi orang tua pun semacam trial and error, apalagi di saat anak baru satu. Menjadi orang tua itu gak ada sekolahnya. Kita gak dapat kurikulumnya, terutama yang jurusan IT kaya Bunchy. Gak ada tuh yang namanya Algoritma Parenting apalagi gimana cara menjadi role mode yang tepat untuk anak. Kesehatan fisik yang selalu diperhatikan terkadang membuat lupa ada masalah tumbuh kembang lain yang harus menjadi perhatian kita. Yaitu psikis anak.
Hubungan peran orang tua dengan psikis anak
“Seorang anak memiliki 3 kebutuhan dasar anak dalam tumbuh kembangnya, yaitu kebutuhan ASUH (kebutuhan biomedis), ASIH (kebutuhan emosional) dan ASAH (kebutuhan stimulasi mental dini)” ujar Dr.Tjin Wiguna Sp.KJ, seorang psikiater spesialis anak dan remaja di RSCM yang menjadi narasumber dalam acara talkshow tentang “Tips Menjaga Psikis Anak Sejak Dini” yang diselenggarakan Halodoc dan komunitas MBC (Mom Blogger Community) dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada tanggal 31 Juli 2018.
Asuh adalah kebutuhan asupan gizi sejak dari dalam kandungan. Imunisasi, tempat tinggal, pakaian, termasuk di dalamnya. Kemudian Asih merupakan kebutuhan anak akan kasih sayang, diperhatikan, dihargai, pujian, serta tanggung jawab agar mandiri. Sementara Asah masuk kepada proses pembelajaran, pendidikan dan pelatihan yang diberikan sedini mungkin.
Dengan gaya penjabaran yang simple serta senyum yang selalu merekah, Dr. Tjin mengingatkan bahwa sikap dan perilaku orang tualah yang menjadi CONTOH anak. Mereka akan meniru dengan mudah apa saja perilaku orang tuanya. Sehingga anak dengan orang tua itu bagaikan cermin yang memantul gambaran dengan jelas.
Kalau kita melihat banyaknya kejadian anak-anak yang berperilaku agresif kepada anak lain, hal ini bisa karena anak-anak melihat sendiri perilaku orang tuanya yang tidak baik. Dan akan diperparah jika hubungan antar anak dengan orang tua tidak harmonis. Sehingga mencari panutan lain di luar yang perilakunya buruk.
Tips menjaga psikis anak sejak dini
Dr. Tjin memberikan banyak sekali tips untuk menjaga psikis anak sejak dini, yaitu:
- Sebagai orang tua, kita harus menunjukkan hal-hal yang positif kepada anak.
- Berilah contoh kepada anak kita bahwa kita selalu berorientasi pada tujuan dan perencanaan yang baik dalam segala hal.
- Berikan dukungan kepada setiap saat kepada anak. Terutama di lingkungan tempat dia berada. Baik di sekolah, tempat bermain atau tempat-tempat umum.
- Berilah pujian untuk mengapresiasi apa yang anak kita lakukan.
- Kuatkan lentera keagamaan di rumah agar bisa memberikan contoh yang baik kepada anak. Dan menjadi bekal ia hingga dewasa.
- Tata krama dalam kehidupan sehari-hari penting untuk diajarkan semenjak dini. Seperti 3 kata ‘sakti’ yaitu Tolong, Maaf, Terima Kasih.
- Ajarkan empati kepada anak mulai dari usia dini. Bisa dengan mengajaknya menjenguk orang sakit.
Yang terakhir ini Bunchy setuju banget deh. Karena melihat sendiri sekarang ini empati itu berkurang drastis di banyak orang. Gak hanya anak-anak saja, bahkan orang dewasa sekali pun tidak memiliki empati kepada lingkungan sekitarnya.
Saat acara ini pun Bunchy melontarkan pertanyaan sekaligus ‘pengakuan dosa’, bagaimana jika anak sudah terkontaminasi hal buruk dari orang tua? Dalam hal ini Bunchy mengakui, kalau lagi capek banget sering kelepasan ngomong dengan nada tinggi ke Al, dan sekarang dia pun ngikutin kalau mau sesuatu dengan teriak. :((
Dr. Tjin memberikan jawaban, pertama bagus sekali kalau orang tua sadar akan kesalahannya. Nah mumpung masih awal, kita sebagai orang tua harus sadar apa saja hal buruk itu, lalu hentikan kebiasaan tersebut. Lalu tunjukkan anak hal positif terus menerus. Sehingga ia pun akan menyadari bahwa hal yang salah tidak dibenarkan oleh orang tuanya. Buat Mums yang penasaran dengan acara ini bisa mampir di #HalodocxMBC atau #HalodocHariAnak
Apa itu Halodoc
Pokoknya dalam talkshow ini banyak sekali ilmu yang Dr. Tjin berikan. Bunchy happy banget karena berasa diingatkan kembali bahwa anak itu seperti kertas polos. Mereka akan dengan mudah merekam perbuatan di sekitarnya. Makanya berterima kasih sekali dengan Mom Blogger Community dan Halodoc.
Btw Mums tahu gak aplikasi Halodoc? Kalau Bunchy waktu itu pertama kali kenalan sama Halodoc saat sedang ke apotik lalu melihat stikernya. Penasaran, akhirnya cari tahu. Ternyata Halodoc merupakan aplikasi kesehatan terpadu berbasis online yang memberikan solusi kesehatan lengkap dan terpercaya dalam memenuhi kebutuhan kesehatan bagi pengguna.
Ada 3 fitur utama Halodoc, yaitu:
- Layanan Apotik Antar
Fitur layanan apotik 24 jam yang dapat membantu kita untuk membeli suplemen, vitamin dan obat dengan resep dokter dengan cepat dan aman. Harga beli via aplikasi ini sedikit lebih murah dari biasanya Mums. Gratis ongkir untuk area Jakarta.
- Layanan Hubungi dokter
Layanan yang memfasilitasi kita untuk bisa berinteraksi secara langsung dengan ribuan dokter melalui voice call, video call dan chat. Halodoc sendiri memiliki tim medis yang lengkap, mulai dokter umum, spesialis anak, internis, hingga spesialis mata.
- Layanan Lab Service
Dalam layanan Halodoc bekerjasama dengan Prodia dalam memberi kemudahan untuk melakukan pengecekan kesehatan seperti cek darah atau urine di rumah maupun kantor.
Aplikasi Halodoc bisa langsung diunduh di apps store atau playstore ya Mums. Gampang banget kok menggunakannya. #PakeHalodoc
Jangan lupa mampir ke:
Website Halodoc : www.halodoc.com
Instagram Halodoc : @halodoc
Jadi orangtua semakin banyak ilmu yang didapat terasa makin susah, ya ga sih mba? Tapi insyaallah pola yang kita jalankan bisa lebih baik untuk anak kita.
Yuk ya mba untuk selalu memberikan hal hal positif untuk anak sehingga membangun perkembangan psikis anak ya mba untuk menjadi lebih baik ya mba. Mau ah aku download Halodoc biar semakin banyak tahu tentang perkembangan anak
Betul banget deh. Ortu harus menjaga perkembangan psikis anak. Ga hanya fisiknya yaa.