Menjadi orang tua adalah perjalanan tiada henti. Sebagai orang tua baru, saya tahu betul rasanya belajar dari nol mengenai parenting dan dunia anak. Dari saat mengandung perlahan saya mulai mempelajari mengenai banyak hal tentang anak. Mulai dari cara merawat semenjak dalam kandungan, saat sudah lahir, ketika sedang tumbuh kembang, serta mengenai pola asuh.
Yes, memiliki anak itu seperti masuk ke dunia baru bagi saya. Dari yang jamannya cuma ngurus diri sendiri, pas nikah nambah ngurus suami, punya anak tanggung jawab pun bertambah lagi. Multi tasking itu salah satu keahlian saya sekarang. Sambil masak harus bisa juga nemenin baby Al yang lagi rewel karena abis imunisasi. Semua demi anak. Dan salah satu lagi hal baru bagi saya adalah ikut Parenting Club. Keren gak tuh.. Yang biasanya dulu ikut acara gak jelas yang haha hihi aja sekarang pembahasannya serius. Eits tapi jangan salah, Parenting Club yang satu ini fun banget lho.. 😉
Rabu tanggal 24 Mei 2017, ada acara keren yaitu Clozetters Gathering with Parenting Club di Restoran Gastromaquia. Kerjasama Clozette, sebuah platform jejaring sosial asal Singapura yang cocok banget buat perempuan karena isinya banyak mengulas tentang kecantikan dan fashion, dengan Wyeth Parenting Club. Alhamdulillah saya berkesempatan hadir di acara ini. Bersyukur karena ilmunya bermanfaat banget.
Well, buibuk pernah gak sih jaman kecil dibanding-bandingin sama orang tua? Entah dengan kakak atau adik, tetangga bahkan sampai teman sekolah. “Coba lihat si A, dia aja bisa dapat ranking 1, masa kamu gak?” yeah omongan seperti itu deh. Tanpa disadari mungkin malah kebawa sampai sekarang saat punya anak. Semacam galau duh anak saya kok gini, anak dia aja bisa begitu. Padahal buibuk, anak itu #PintarnyaBeda lho.
Waktu belum nikah dan baru punya keponakan-keponakan, saya udah sempat sedikit mempelajari mengenai karakter anak. Bahwa kita gak bisa samakan setiap anak itu harus seperti apa. Ternyata hal ini diamini oleh Rosdiana Setyaningrum, seorang psikolog yang hadir memberikan materi pembahasannya di acara tersebut.
8 Kepintaran dalam sinergi Akal, Fisik dan Sosial
Mbak Rosdiana mengungkapkan, pintar itu bukan berarti jago Matematika terus ranking satu aja, tapi ada 8 kepintaran anak yang bersinergi dengan Akal, Fisik dan Sosial.
Akal
Kepintaran akal ini merupakan kepintaran yang berkaitan dengan kemampuan kognitif si kecil yang meliputi:
- Music Smart, suka bernyanyi, menggoyangkan badan mengikuti irama, memainkan instrumen musik, mendengarkan musik dan mengingat lagu.
- Number Smart, tertarik pada angka, matematika, sains, hal-hal yang berhubungan dengan logika, menanyakan kenapa, contohnya: mengapa langit itu biru?
- Word Smart, suka membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan cerita.
- Picture Smart, suka menggambar, seni, suka berimajinasi, dan bermain membangun sesuatu menggunakan balok.
Fisik
Kepintaran Fisik merupakan kepintaran yang berkaitan dengan kemampuan fisik si kecil meliputi:
- Body Smart, suka mengerjakan sesuatu menggunakan tangan, olahraga, menari, dan menyentuh barang-barang dan mempelajarinya.
- Nature Smart, suka kegiatan yang berhubungan dengan alam, menyukai binatang, dapat menggolongkan tanaman, suka mengumpulkan dedaunan dan peduli terhadap lingkungan.
Sosial
Kepintaran Sosial berhubungan dengan kemampuan sosial anak, meliputi:
- Self Smart, seperti: memilih untuk bermain sendiri, memiliki hobi, punya cita-cita saat besar nanti, punya percaya diri yang kuat, dan bisa mengkomunikasikan perasaannya.
- People Smart, seperti: suka bermain dengan teman-temannya, memiliki empati terhadap orang lain, suka memimpin dan bisa memahami perasaan orang lain.
Dari ketiga hal diatas, penting bagi para orang tua untuk mensinergikan 3 kepintaran anak, terutama pada periode emasnya. Karena periode emas adalah periode kritis di mana otak anak tumbuh dengan pesat. Dan ini hanya terjadi satu kali dalam kehidupannya. Tambah pengetahuan mengenai cara stimulasi yang tepat sesuai umurnya, serta bangun kebiasaan yang positif. So don’t waste your time, parents..
Pola asuh untuk menstimulasi otak
Memberikan Cinta dan Perhatian kepada Anak
Dua hal yang harus selaras untuk anak. Dengan memberikan cinta dan perhatian akan menimbulkan rasa apresiasi kepada anak. Sang anak akan merasa didukung dan termotivasi sehingga anak akan mengingat lebih baik, mampu menyelesaikan masalah, memiliki tingkah laku dan kemampuan belajar yang lebih baik.
Sarapan dan Makanan Bergizi
Mertua saya bilang, “Sarapan itu penting banget supaya pikiran anak gak ngaco.” Ok, sekarang saya paham. Karena dengan asupan nutrisi yang baik saat sarapan banyak manfaatnya, yaitu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan belajar dan pengertian, anak memiliki kemampuan kognitif dan mengingat spasial yang baik, meningkatkan kemampuan logis anak. Oya, sarapan yang baik itu sebelum jam 10 pagi ya buibuk..
Olahraga
Walaupun anak-anak ternyata harus tetap aktif lho.. Selain penting untuk melatih motorik anak, olahraga memiliki manfaa agart melatih si kecil agar memiliki sikap sportif, team work, lebih fokus dan memiliki kepercayaan diri.
Waktu tidur yang cukup
Anak harus memiliki minimal waktu tidur 8 jam sehari. Karena dengan waktu tidur yang cukup, emosi anakl akan lebih terkontrol, kemampuan belajar lebih baik dan mengurangi masalah perilaku.
Creative play
Jadikan waktu bermain sambil anak mempelajari banyak hal. Dengan creative play seperti role play (bermain peran, contohnya dokter-dokteran) dan free play, dapat merangsang perkembangan otak spatial dan logika, melatih koordinasi tangan dan kaki, serta mampu mengasah kreatifitas anak.
Budaya dan Seni
Berikan stimulasi dengan mengajak anak ke museum, mendengarkan musik, menggambar, dll. Stimulasi macam ini akan memberikan hasil akademik anak yang baik, meningkatkan kemampuan penalaran dan kemampuan penyelesaian masalah, menyeimbangkan otak, dan meningkatkan fokus anak.
Selain itu ada yang harus diperhatikan juga oleh orang tua dalam menerapkan pola asuh, yaitu
- Orangtua harus memainkan peranan yang sama besar
- Jalankan hobi masing-masing dan tunjukkan pada anak
- Satu visi dan misi
- Akur
- Hindari Good Cop dan Bad Cop
By the way, siapa disini buibuk yang menggunakan gadget supaya anak anteng? Hehehe itu semacam jalan pintas ya buibuk, padahal menurut mbak Rosdiana penggunaan gadget pada anak tidak boleh berlebih. Bahkan pada anak dibawah satu tahun itu sangat tidak dianjurkan. Sedangkan usia 1-5 tahun hanya boleh satu jam saja per hari. Ini benar sih karena ternyata penggunaan gadget apalagi animasi yang canggih dapat mengganggu tumbuh kembang anak.
Intinya.. Jadi orang tua jangan egois ya buibuk.. Gak perlulah maksain kehendak anak harus bisa balet, les nyanyi, endesbra endesbre padahal belum tentu anaknya nyaman. Bukan apa-apa, kasihan anak kalau akhirnya malah stress karena gak boleh mengeksplor kegemarannya. Dan gak ada yang namanya anak bodoh, mereka hanya perlu diarahkan. Kalaupun ada apa-apa sama anak, yang perlu dipertanyakan adalah pola asuh terhadap mereka.. 🙂
Cinta Dan perhatian penting bgt ya chyyy…
Alula, akhirnya kita ktmu tapi nggak bisa fotoan. Kmaren dtg ngepas acara bgt Ashika