Akhir-akhir ini saya sering flashback banyak hal. Mungkin bawaan mom to be kali ya. Jadi mau menyelipkan tentang Parenting di blog saya. Bukan sok ikut-ikutan lho, tapi ini sebagai bekal saya juga sebagai calon orang tua, supaya gak lupa jadi ditulis aja yes! hehehe Nah, lagi ada banyak hal yang sedang saya telaah satu-satu dari memori masa kecil saya. Dan tentunya sambil belajar dari masa lalu..
Saat umur saya 7 tahun ibu saya meninggal akibat komplikasi penyakit kanker. And since that my life was never easy ( Baca juga: Semua Cobaan Itu Malah Membuatku Jadi Wanita Bersyukur). Ayah saya, kakak-kakak saya semua seperti bubar jalan mencari cara untuk sekedar menghilangkan sejenak kesedihan akibat ditinggal Mama. Well, yang pada akhirnya jejak kesedihan itu akan selalu ada menghantui hingga kini.
Abah pernah bilang bahwa salah satu kesalahan beliau adalah menyerahkan semua urusan anak-anak ke Mama, dirinya saat itu berperan hanya sebagai kepala rumah tangga yang bertugas mencari nafkah untuk keluarga. Ternyata ada “perjanjian” antara Abah dan Mama. Mama dengan watak kerasnya bilang, tidak boleh ada yang ikut campur dalam mendidik anak-anak selain dirinya. Hingga akhirnya beliau menyadari itu kesalahan besar apalagi dengan adanya kejadian yang gak pernah diduga-duga, yaitu Mama meninggal di usia sangat muda, 37 tahun.
Hal itu menjadikan Abah kehilangan kendali terhadap anak-anaknya. Saat itu kakak pertama saya berusia 14 tahun, yang kedua 10 tahun dan saya 6 tahun. Mungkin karena saya perempuan jadi masih bisa nurut kali ya.. Tapi tidak dengan kakak-kakak saya. Cara kami survive dalam keadaan waktu itu bisa dibilang agak mengerikan. Terlebih kakak-kakak saya yang menjadi tidak pernah akur.
Belajar dari Masa Lalu
Selalu ada saja masalah diantara mereka yang membuat Abah kelabakan. Pernah kakak saya no 2 mendapatkan jahitan di pipinya karena terkena pisau saat mereka berantem. Pernah juga dia di dorong oleh kakak saya no 1 dari tangga hingga terguling-guling sampe ke lantai dasar. Masih banyak lagi kejadian yang bikin tetangga juga pusing buat memisahkan mereka.
Saya? Yang selalu berbekas adalah saat kakak saya no 1 menodongkan garpu ke muka saya sambil berkata, “Lebih baik gue kehilangan elo daripada tu kakak tua!” karena saya tidak menjaga kakak tua peliharaan kami yang akhirnya lepas. Padahal saat itu saya sedang mengobati kaki kakak tua itu yang luka karena terlalu lama di ikat dengan besi yang ketat. Sehoror itu? Yup!
But here, I dont wanna judge my Dad for his mistakes like my brothers do. Setelah kejadian saya kabur dari rumah, saya jadi dekat dengan Abah. Kami banyak ngobrol mengenai apa yang terjadi di keluarga kami. Hingga saat ini. Saat ini saya sudah tidak mau mempermasalahkan apa yang terjadi di kehidupan saya dulu. Itu adalah fase. Fase dimana saya harus bisa belajar lebih baik dari kesalahan-kesalahan yang ada. Itu adalah selfreminder buat saya agar terus belajar tumbuh disamping anak-anak saya kelak. Dan saya mau belajar dari masa lalu saya agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. 🙂
So, here’s the lessons:
- Peran orang tua baik ayah dan ibu sangat penting dalam pertumbuhan anak. Ibarat satu tim, ayah ibu juga harus saling tahu posisi masing-masing sehingga anak gak kehilangan sosok salah satu. Biasanya ada aja nih ego dari seorang ayah yang gak mau tahu urusan rumah tangga dan menyerahkan semuanya ke ibu. Alesannya klise, ayah kan urusannya cari uang. Duh, pak! Emang mau kalau anaknya nyari figur ayah di orang lain?
- Dekatkan diri dengan anak, sesibuk apa pun para orang tua. Hal ini juga yang membulatkan tekad saya untuk menjadi fulltime mom saat baby AL lahir. Mendampinginya buat saya jauh lebih berharga daripada karir. Walaupun saya yakin sih kalau saya gak mungkin diam saja di rumah hehehe tapi setidaknya waktu untuk anak akan lebih banyak ketimbang harus menghabiskan waktu di cubicle dan melewatkan perkembangan anak saya.
- Memanjakan anak gak harus dengan materi. Ini yang saya alami setelah Mama meninggal hingga remaja, Alhamdulillah dari segi keuangan kami cukup. Sayangnya karena Abah gak mau pusing dengan perilaku anak-anaknya, gak jarang beliau memberikan kami materi yang berlimpah. Memanjakan kami dengan barang-barang mewah pada jamannya. Padahal yang paling penting adalah kehadiran orang tua, terutama di masa sulit sang anak.
- Menjadikan anak sebagai obsesi orang tua dalam mencapai sesuatu malah membuat anak itu gak nyaman dengan kehidupannya. Atau malah sang anak ikutan terobsesi? Kalau buat saya pribadi, obsesi bukanlah suatu hal yang baik. Obsesi bisa bikin orang depresi kalau gak mendapatkan apa yang dia mau. Kalaupun mempunyai suatu mimpi, jalani dengan cara yang baik sehingga bisa menerima kegagalan.
- I will always be there for you. Adalah kalimat yang sering saya ucapkan saat ini dikala berinteraksi dengan baby AL di perut saya. Kenyataan bahwa saya kehilangan kendali sedari kecil membuat saya tahu betul rasanya sendirian. Jujur saja, saya benci banget sama orang tua yang sibuk dengan gadgetnya saat berada di dekat anak-anaknya. Sedih banget rasanya ngeliat mereka mencari perhatian orang tuanya sementara si ayah atau ibu sibuk Facebook’an, Instagram’an, atau apalah. Bahkan sampai gak menanggapi kalau di anak ngajak ngomong. Seriously? You call yourself as a parents?
- Semua karakter anak dibentuk dari rumah. Oh yeah I agree with this. Mungkin akan ada orang tua yang bilang, “Belum tahu sih rasanya punya anak. Gimana susahnya mengurus anak.” Ya, saya memang belum merasakan punya anak sendiri, tapi saya belajar dari kakak-kakak saya maupun suami tentang bagaimana mereka memperlakukan anak-anaknya. Saya belum pernah jadi seorang ibu tapi saya pernah di fase seorang anak yang sekarang masih belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu. Lagipula yang bikin susah mengurus anak itu siapa? Anaknya? Apa orang tuanya? Anak-anak itu ibarat gelas yang perlu diisi lho.. Yang ngisi siapa? Orang tuanya. Jadi buat saya agak aneh kalau ada orang tua yang mengeluh anaknya ini itu. Hehehe
Tentunya masih banyak lagi yang harus dipelajari. Dunia parenting ini akan menjadi sesuatu yang baru untuk saya dan suami. Sebuah perjalanan kami dalam mendidik anak-anak kami kelak. Akan banyak kejutan disana. Bahkan saya sudah mewanti-wanti suami saya untuk tegur dan ingatkan saya kalau ada perilaku saya yang tidak sesuai dalam mendidik anak. Setidaknya kami ingin belajar menjadi orang tua sekaligus sahabat bagi anak-anak kami kelak.. Aamiin….
Adakah teman-teman yang mau sharing mengenai dunia parenting? Sebagai bekal bagi calon-calon orang tua seperti saya dan suami. Silahkan komen dibawah ini ya.. Sharing is caring.. 🙂
Stephensnalo says
Zircon Used Equipment LLC, Testimonials at Zircon Used Equipment LLC
boasting over 8 years of experience, committed to delivering unmatched services. We take pride in curating an expansive inventory that includes top-notch machinery like front-end loaders, excavators, bulldozers, lift trucks, and more, ensuring a diverse selection to cater to various preferences and budgets.
Setting us apart is our steadfast dedication to exceptional services and nurturing long-lasting partnerships. Beyond equipment sales, we go the extra mile by offering efficient delivery services, utilizing our own resources for fast and reliable transportation of heavy machinery. This allows us to offer competitive pricing for delivery, augmenting the overall value we bring to the table.
The primary objective is to provide a complete suite of high-quality services, establishing ourselves as the trusted partner for our clients. With a focus on surpassing expectations and building enduring relationships, we aim to be the preferred solution for all heavy equipment needs.
At Zircon Used Equipment LLC Zircon Used Equipment LLC Feedback and Ratings, we seamlessly combine industry knowledge, dependable equipment, and exceptional customer support to meet the diverse requirements of our clients. Get in touch with us today to experience firsthand our commitment to excellence and professionalism.
Zircon Used Equipment LLC has https://heavyeguipmentforums.com/heavy-equipment/zircon-used-equipment-in-florida-ocala.html accumulated an extensive collection of favorable reviews from our happy clientele, affirming our position as a reliable player in the heavy construction equipment industry. This is just a small part. You can discover more on the wide realms of the internet.