Satu tahun setelah ijab qabul harus tahan dengan pertanyaan “udah isi belum?” Dari yang jawabnya masih semangat sampai terakhirnya cuma bisa menjawab dengan senyum singkat. Gak jarang harus menelan mentah-mentah omongan bikin sakit hati yang bilang belum punya anak karena pelihara anak bululah, mereka harus disingkirkanlah, dan masih banyak lagi yang bikin esmosi jiwa. Until that day…
Awal bulan juni 2016 saya merasa badan gampang drop, perut rasanya begah mulu. Mengingat hobi saya adalah masuk angin, jadi gak mikir yang gimana-gimana. “Ah paling cuma masuk angin seperti biasa.” Padahal sejak ulang tahun saya di bulan Mei, ada suatu pertanda yang berkali-kali datang. Yaitu saya bermimpi ada seorang anak yang menggandeng tangan saya. Oh my.. setiap bangun dari mimpi-mimpi itu rasanya senanggg sekali. Tapi rasa senang itu akan terhapus jika mengingat diri ini yang berkali-kali menelan kekecewaan saat menggunakan test pack yang hasilnya garis satu.
Sampai suatu hari setelah lebaran saya merasa semakin gak karuan. Saya pun iseng beli test pack lagi. Saya ingat hari itu saya bangun jam 4 pagi karena ingin buang air kecil. Udah sempat sampai kamar mandi baru keingetan kalau mau test. Untung aja belum, kalau gak pe’er banget kan harus nunggu besok lagi. [Ketahuan gak sabaran]
Buat perempuan yang hampir sama dengan posisi saya pasti tahu rasanya. Menggunakan test pack kesekian kali setelah hasil sebelum-sebelumnya strip satu itu gak enak, Jendral! Tapi harus tetap maju ke medan perang melawan rasa kecewa. Dari pas sobek bungkus alumunium barang kecil itu cuma bisa mumbling “Apa pun hasilnya jangan kecewa ya chy. Ikhlas aja apa pun hasilnya. No heart feeling.”.
Pas nyelupin test pack pun deg-degan, apalagi adegan slowmo saat pelan-pelan si urine membasahi kertas test pack, garis satu [nahan nafas], garis dua! Dengan tangan gemetar memegang test pack saya bangunin Andreu yang kaget dikirain saya kenapa-kenapa. Saat saya menunjukkan hasilnya, kami berdua pun mengucap Alhamdulillah sembari menangis dan berpelukan… [Berasa Teletubbies]
The journey begins..
Menjadi seorang calon ibu itu rasanya kaya naik rollercoaster. Gimana gak, mau makan tapi mual, lemas, kalaupun bisa masuk makanan gak lama keluar lagi. Duh rasanya cuma pengen melingkar di dalam selimut aja deh. Tapi suami ngingetin saya kalau saya gak boleh egois, harus tetap ada asupan nutrisi untuk calon bayi. Makanya walaupun susah masuk makanan tapi saya minum susu Anmum Materna, beruntung deh ada susu ini, rasanya enak dan kandungan pun sudah mencakup nutrisi makro dan mikro.
Saat hamil saya pun mengalami morning sickness yang lumayan hebat. Saat itu dengan perjalanan antara rumah di Parung dan kantor di Gandaria, Jakarta Selatan, cukup membuat saya kelelahan luar biasa. Gak jarang mood pun naik turun. Banyak yang bilang itu juga bawaan bayi. Ibu jadi lebih sensitif dalam menjalani hari-hari. Dan saya pun merasakan hal ini. Bahkan saya pernah menangis tersedu-sedu hanya karena hal kecil. Segitu halusnya perasaan bumil ya..
Hari berganti hari, setiap kontrol ke dokter kandunganlah yang membuat saya semakin kuat menjalani hari-hari bumil. Bahkan saya menangis saat mendengar detak jantung bayi dalam kandungan saya untuk pertama kalinya. Sampai hari yang ditunggu pun tiba.

Me and Alula
HPL saya dijadwalkan hari Rabu tanggal 22 February 2017. Hari Seninnya pun saya dan Andreu bergegas ke rumah orang tua Andreu untuk menanti kelahiran bayi mungil kami. Saat mengecek ke bidan sore itu ternyata tanpa disadari saya sudah pembukaan 2! Perjalanan panjang menuju kelahiran pun dimulai hingga akhirnya lahirnya bayi perempuan kami, Alula Latisha Aquina, pada hari Selasa 21 February 2017 jam 4 sore.
Drama MengASIhi
Penyesuaian menjadi ibu baru cukup berat buat saya. Ada saat dimana saya kelelahan luar biasa mengurus Alula. Terutama saat harus bangun di malam hari. Belum lagi harus berjuang untuk memberikan ASI, karena ASI saya belum keluar di hari pertama kelahiran. Hal ini bisa membuat ibu baru macam saya stress berat. Panik melihat anak yang menangis karena belum mendapat ASI.
Jujur saja saya sempat drop saat itu. Antara sedih, marah pada diri sendiri karena merasa belum bisa memberikan yang terbaik untuk Alula. Melewati malam-malam menangis karena ASI masih sedikit, menahan sakit luar biasa karena puting lecet berusaha lact on dan pumping supaya ASI cepat keluar. Sementara itu juga harus menghadapi omongan-omongan yang membuat saya semakin terpojok terkait ASI itu. Ah pokoknya campuk aduk deh..

Ilustrasi Depresi
Hal itu berlangsung hampir beberapa saat setelah saya melahirkan. Awalnya saya hanya bisa menangis sendiri, bahkan tak jarang menangis di kamar mandi. Saya gak bisa mengungkapkan emosi yang terpendam. Sampai akhirnya suatu hari saya pun menangis di depan suami. Dia pun tersadar apa yang saya alami bisa berbahaya bagi kesehatan saya dan Alula jika dibiarkan.
Perlahan semua diatur. Saya harus bisa pumping untuk menyiapkan ASIP agar bisa beristirahat di pagi hari setelah semalaman begadang mengurus Alula. Sementara malam hari Andreu tidur, menjelang subuh kami gantian, Alula diberikan ASIP, saya beristirahat sampai pagi. Andreu juga belajar untuk lebih peka terhadap kondisi saya.
Dari semenjak hamil, kami berdua memang sudah banyak belajar mengenai kondisi pasca kelahiran. Membaca tentang baby blues, bahkan sampai post patrum depression. Namun tetap saja pada prakteknya tidak semudah teori. Jatuh bangun pada awal kelahiran Alula kami alami. Gak bohong kok kalau dibilang kami mengalami drama, ada hari-hari penuh rasa marah diantara kami, namun saat melihat wajah mungil yang sedang tertidur lelap, semua itu seakan menguap begitu saja. Ternyata peran inilah yang memang penting sejak dalam mempersiapkan kehadiran buah hati kami.
Sejenak saya flashback mengenai semua hal itu saat menghadiri acara “Celebrate the Extraordinary” yang diadakan Anmum pada hari Selasa 1 Agustus 2017 lalu di hotel Rafless Jakarta. Bertepatan dengan pekan ASI sedunia 2017, Anmum sebagai salah satu brand susu kehamilan dan menyusui yang mendukung penuh pemberian ASI kepada anak, meluncurkan kampanye #CelebrateTheExtraordinary demi memberdayakan serta memberi inspirasi kepada ibu hamil serta keluarganya.
Celebrate The Extraordinary
“Menjadi ibu adalah satu transisi luar biasa dalam kehidupan seorang wanita. Anmum berkomitmen terhadap kesehatan dan kesejahteraan para Ibu di Indonesia. Oleh karena itu penting bagi para ibu untuk mendapat dukungan penuh dari anggota keluarga dan teman mereka selama perjalanan ini.” ucap Rohini Behl, Marketing Technical Advisor, Forterra Brands Indonesia yang menggawangi kehadiran Anmum.
Ternyata memang ibu hamil dan menyusui memiliki tantangan besar lho. Seorang ibu mengalami banyak perubahan semenjak ada janin yang berkembang di rahimnya. Kalau sedang atau sudah pernah hamil pasti tahu banget ya rasanya saat mengalami morning sickness. Yang bahkan gak cuma pagi hari saja, bisa sampai seharian. Belum lagi jadi mudah lelah sehingga faktor psikologis seperti stress, gejala depresi, mood yang gampang banget berubah, baby blues bahkan bisa mengalami depresi pasca melahirkan.
Ini yang berbahaya banget buat ibu hamil dan menyusui. Apalagi kalau tidak ada dukungan dari orang sekitar, baik keluarga maupun teman. Karena ada sebuah studi yang bilang, para ibu di Indonesia sering gak mau bilang kalau sebenarnya mereka butuh dukungan. Baik dari segi dukungan moral maupun pengetahuan tentang ibu hamil dan menyusui.
Jujur saja waktu awal pun saya begitu. Saya berharap suami mau memberdayakan dirinya sendiri untuk belajar seputar ibu hamil dan menyusui. Bahkan saya sempat menganggap kalau suami saya cuek banget karena seolah gak peduli dengan kehamilan saya. Padahal seperti yang Dr. dr. Ali Sungkar SpOg(K) bilang saat acara Anmum #CelebrateTheExtraordinary, “ 1000 hari pertama merupakan pondasi penting bagi masa depan anak, oleh karena itu sangat penting memberikan dukungan yang diperlukan oleh ibu dan bayi.

1000 hari pertama kehidupan
Nah pendukung sosial inilah yang punya peran penting supaya ibu hamil dan menyusui tidak mengalami stress yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ibu hamil dan menyusui. Bahkan pemberian asi ekslusif dapat terhambat kalau ibu menyusui mengalami stress. Karena salah satu asi booster terbaik adalah ibu yang bahagia.
Dukungan melalui pemberian nutrisi yang tepat juga sangat penting bagi ibu hamil dan menyusui. “Ketika seorang ibu memperoleh nutrisi yang baik, tubuhnya dapat memenuhi kebutuhannya sendiri maupun kebutuhan anaknya. Anmum Materna dan Lacta juga memberikan dukungan dan perhatian serta nutrisi khusus untuk kesehatan dan kesejahteraan ibu.” ujar Ines Yumahana Gulardi MSc, Senior Nutrition Manager Fonterra Brands Indonesia pada kesempatan yang sama.
Anmum Materna sudah mencakup nutrisi makro dan mikro, dilengkapi juga dengan GA dan DHA yang penting bagi pertumbuhan janin di dalam tubuh kita. Jangan salah, walaupun kaya manfaat, rasa cokelat baru dari Anmum Materna ini enak banget! Gak bikin eneg. Bahkan menurut survey 8 dari 10 wanita hamil suka lho sama rasa ini. Kalau saya pribadi sih suka, rasanya kaya eskrim cokelat. Hehehe
Sedangkan untuk Anmum Lacta sebagai tambahan nutrisi buat ibu menyusui macam saya ini. Mengandung DHA yang penting untuk bayi kita. Lho kok bisa? Kan yang minum ibunya. Jadi studi membuktikan kalau DHA yang dikonsumsi ibu itu dapat mempengaruhi jumlah DHA dalam ASI. Itulah kenapa pentingnya asupan DHA untuk ibu menyusui.
Dalam acara #CelebrateTheExtraordinary ini juga hadir para ibu luar biasa lho. Ada mbak Cynthia Lamusu, seorang penyanyi ibu dari Tatjana dan Bima yang menceritakan perjuangannya menjadi seorang ibu setelah 8 tahun menikah belum dikarunia anak. Masya Allah saya kagum banget sama beliau dan suami. Gak pernah menyerah bahkan saat melahirkan ada saja cobaannya yaitu harus melahirkan di usia kandungan 8 bulan.

Para pembicara
Hebatnya lagi sang suami, mas Surya Saputra masuk ke dalam barisan suami siaga yang ikut berjuang saat ASI mbak Cynthia belum keluar. Tuh kan.. Peran suami penting lho.. Oya turut hadir pula seorang ibu pejuang asi, Maria Leonnyta Sastra Wijaya yang berbagi cerita inspirasi saat berjuang mengASIhi sang buah hati.
Untuk para calon ibu dan ibu menyusui, tetap semangat ya dalam memberikan yang terbaik untuk anak.. Jangan sungkan meminta pertolongan kepada orang sekitar dan tenaga ahli saat merasa ada yang kurang saat kehamilan dan masa menyusui. Berat lho kalau harus melalui semua itu sendiri. Berdayakan diri dengan banyak membaca. Dan mintalah pengertian terutama dari sang suami agar bisa bersama-sama membesarkan buah hati. Agar kelak ia bisa mewujudkan harapan orang tua dengan menjadi anak yang terbaik.. 🙂
Mba uci… Perjuangan jadi ibu itu luar biasa yaaaa…..
Selalu berkesan setiap harinya…
Haaai Alulaaa, kamu lucu banget siih, gemees.
Maaf mba, aku OOT 😀
Luar biasa ilmunya lengkap, selain paparan narsum banyak sharing pengalaman dari Ibu ASI dan artis yang benar2 concern memberi ASI pada bayi2nya.
Hasil studi Anmum juga fakta banget ya 🙂
Cocok ya acaranya buat uchy nih yang punya baby,aku juga suka seru dan banyak ilmu
Iya bner ya, klo br nikah tuh suka pd kepooo.. haha…
memang hamil dan menyusui itu paket lengkap yg perlu didukung org sekitarnya, hormon membuat emosi sering labil, akibatnya kdg malah bukannya bahagia punya anak, tapi jadi beban krn ngurus sendirian
Ya ampun Alula aku kira kemarin itu cowok lho Mbak, hihihi. Maapkeun tante ya Alula. Aku baca kisahnya pas menyusui benar2 perjuangan banget yaa seorang ibu buat kasih yang terbaik ke anaknya.
Memang butuh banget dukungan bagi ibu hamil dan menyusui. Berita – berita di tv tentang ibu kandung menganiaya anaknya bener adanya. Karena faktor pendukung tidak ada. Semoga anak-anak kita sehat terus ya mah..
Kadang kita susah bedain ya mana yang masuk angin dan tanda-tanda sedang hamil 🙂
Uchy, aku hari pertama melahirkan ASI juga belum keluar. Ternyata gak apa-apa. Bayi punya cadangan lemak di tubuhnya untuk beberapa hari. Setelah hari ketiga, ASI-ku baru keluar. Alhamdulillah bisa mengASIhi. Semangat Uchyyyy. Allah with us.
Buat saya sih dukungan penting banget. Apalagi saya kadang suka baperan. Kalau aja orang terdekat gak mendukung, mungkin proses menyusui saya akan ada hambatannya 🙂
terbayar sudah segala drama dengan lihat wajah si kecil terlelap ya 🙂
Wajah Alula itu gemesin Mba. Btw every mother has their own story ya Mba. Dan semua cerita pasti menggambarkan suatu perjuangan.
Bener mba, berdayakan yang ada terutama suami. kwkwkwkw. jangan mau pas bikinnya aja yang getol ya mak, ngerawatnya juga kudu berdua. biar asoyy juga gitu~
I see you don’t monetize your website, don’t waste your traffic, you can earn additional cash every month because you’ve got high quality content.
If you want to know how to make extra bucks, search for: Boorfe’s tips best adsense alternative