Setahun belakangan ini saya dan Andreu memutuskan untuk berusaha pakai kacamata kuda dan membatukan hati saat melihat dan mendengar suara kitten. Terdengar egois? Percayalah gak semudah itu. Alasan kami karena kami tidak mau jadi hoarder kucing. 90% berhasil, tapi kalau ketemunya bayi kucing dengan kondisi mengenaskan dan udah di depan mata, ya mau gak mau angkut. Kami berdua tidak mau menyandang predikat rescuer untuk kucing atau anjing. Sedari bergabung dengan organisasi penyelamat hewan Continue reading
Theta’s Projects: P3K untuk Mencegah Gejala Cat Flu
Musim hujan biasanya bikin Pawparents ketar-ketir. Yak an? Ya kan? Ya kaann? (gak mau dibilang sok tahu). Terlebih ke anak kaki 4 yang emang rentan sama yang namanya Cat Flu. Bukannya mau sok tahu lagi nih, tapi pengalaman waktu menangani Theta dkk yang kena Cat Flu ini emang susah-susah gampang, walau Alhamdulillah masih bias tertangani. Sepanjang menangani kucing yang kena Cat Flu memang Theta yang paling parah, selebihnya belajar dari dia apa aja yang bisa mencegah dan menangani Cat Flu yang Continue reading
Theta’s Projects: Wicky, Anak Bulu yang Selamat dari Distemper
Pagi itu seperti biasa saya dan Andreu berangkat kerja. Namun ada hal yang tidak biasa kami temui. Di pinggir jalan kami melihat seekor anak anjing berukuran sangat kecil dengan usia tidak lebih dari 3 bulan sedang berjalan tak tentu arah mencari makanan. Secara naluriah kami berhenti namun saat dihampiri anak itu lari secepat kilat menuju sebuah kebun kosong. Andreu berinisiatif membeli roti di warung dekat situ dan butuh perjuangan ekstra menembus semak belukar tinggi untuk memberikannya Continue reading
Theta’s Projects – Awal Perjumpaan dengan Theta
Sekitar setahun lalu, saya lupa tepatnya kapan, saya berjalan kaki pulang dari kantor. Di sebuah tikungan saya melihat seekor kucing kecil yang sedang duduk lesu di dekat tempat sampah. Sempat mau berlalu tapi tanpa sadar kepala saya menoleh lama ke arah anak kucing itu. Tanpa berpikir lagi saya gendong anak kecil itu dan terasa sekali badannya yang hanya terdiri dari tulang dan kulit. Saya hanya berbisik lirih, "Kita pulang yuk, ada makanan di rumah." Sebenarnya saya masih agak trauma memungut Continue reading