
Hoayyoo coba cek ada berapa banyak plastik bekas belanja yang ada di rumah? Bunchy pernah ngumpulin plastik di rumah bekas belanja sampai 1 dus mie instan! Dulu sih ngerasa biasa saja, sampai akhirnya berkenalan dengan gaya hidup zero waste.
Buat buibuk yang hobi belanja di pasar kaya Bunchy itu cobaan besar lho buat belajar gaya hidup zero waste. Subhanallah, beli bawang 1 ons aja dikasih plastik! Gak jarang harus ngotot-ngototan dulu sama kang sayur supaya gak dikasih plastik.
Beda kalau belanja di minimarket atau supermarket. Mereka sudah paham akan pilihan jika tidak ingin menggunakan plastik. Sayangnya gak semudah itu jelasin dampak sampah plastik ke tukang ikan di pasar yang keukeuh ngasih plastik dengan alasan ikannya akan ngotorin tas belanja. Plis deng bang, padahal tas mah bisa dicuci kok.
Beneran, Bunchy patah hati banget waktu melihat foto bangkai ikan paus yang mati di pantai wilayah Indonesia, ternyata isi perutnya penuh sampah plastik. Belum lagi ikan pari yang berenang diantara sampah di perairan Nusa Penida. Merasa bersalah sekali karena selama ini gak peduli dengan dampak masalah sampah plastik.

Padahal fakta mengenai sampah di Indonesia itu sudah mengerikan. Di tahun 2018 aja, Badan Pusat Statistik merilis data sampah plastik di Indonesia itu mencapai 65 juta ton/tahun! Sedangkan Kementrian Lingkungan Hidup menyampaikan total timbunan sampah plastik yg didaur ulang hanya 10-15%, sisanya 60-70% tertimbun di TPA, dan 15-30% terbuang ke sungai, danau, pantai, dan laut.
Berkenalan dengan Gaya Hidup Zero Waste

Mungkin untuk yang masih awam, apa sih Zero Waste itu? Karena sekarang ini mulai banyak digaungkan oleh orang-orang terutama para pejuang yang aware dengan isu lingkungan dan sampah.
“Bebas Sampah, atau Zero Waste dalam bahasa Inggris adalah filsafat yang mendorong perancangan ulang daur sumberdaya, dari sistem linier menuju siklus tertutup, sehingga semua produk digunakan kembali. Tidak ada sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan insinerator atau teknologi termal lainnya (gasifikasi, pirolisis). Proses yang terbaik adalah meniru bagaimana sumberdaya di daur ulang secara alami.” – Sumber Wikipedia
Gaya hidup Zero Waste adalah gaya hidup bebas sampah. Gaya hidup yang mendorong orang agar menghilangkan sebanyak mungkin sampah yang dihasilkan. Mengadaptasi 5R, yaitu refuse, reduce, reuse, recycle, dan rot (menolak, mengurangi, menggunakan kembali, daur ulang, dan membusukkan).

Tanpa kita sadari, sekarang ini kita hidup di tengah barang-barang yang sekali pakai, kemasan plastik, dan juga sampah yang terus menggunung namun tak dapat terurai. Penggunaan plastik dan styrofoam yang begitu masif tanpa menyadari dampak bagi bumi kita ini.
Contoh sederhana dengan menggunakan sedotan stainless alih-alih sedotan plastik. Bawa tempat makan atau minum sendiri yang bisa digunakan kembali. Membawa tas belanja saat akan belanja di pasar atau supermarket, dan masih banyak lagi.
Gaya hidup zero waste bukan hanya sekedar menghindari kantong plastik. Tapi juga plastik yang dihasilkan dari sampah makanan siap saji, pasta gigi, sikat gigi plastik, sabun, shampo. Bahkan sampah kemasan minyak goreng dan juga aneka bumbu instan.
Tapi gaya hidup zero waste bukan sekedar ganti sedotan lho. Tapi juga kesadaran akan pentingnya mengurangi sampah demi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk lain di bumi ini. Manusia sudah cukup banyak “melukai” bumi.
Salah satu cara belajar gaya hidup zero waste adalah dengan menukar kantong plastik dengan tas belanja yang bisa digunakan berulang kali. Seperti Tasini Bag Alfamart yang sukses bikin Bunchy jatuh cinta sama keimutannya.
Alfamart sebagai salah satu perusahaan retail terbesar di Indonesia paham akan dampak dari polusi kantong plastik. Sehingga memutuskan untuk menginisiasi rangkaian program yang bertujuan mengurangi sampah plastik.
Langkah pertama dimulai dengan kantong plastik berbayar yang ternyata mampu menurunkan penggunaan plastik secara signifikan. Hal ini membuat Alfamart ingin melakukan yang lain untuk lebih menekan angka penggunaan kantong plastik.
Tasini Bag Alfamart
Cara berikutnya yaitu dengan menggunakan tas belanja yang bisa dipakai berulang kali. Dalam hal ini Alfamart berkolaborasi dengan Tasini, yaitu kantong belanja ramah lingkungan yang terbuat dari sampah botol plastik.
Menurut Mr. Roger Spranz, salah satu penggagas Making Oceans Plastic Free yang membuat Tasini, Tasini Bag ini memang luar biasa, karena 1 tas itu dibuat dari 2 sampah botol plastik yang didaur ulang kembali menjadi kain sintetis yang kuat dan berkualitas.

Tim Tasini sendiri merupakan penerima penghargaan inovasi polusi plastik oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2018. Kontribusi yang diberikan gak main-main kan kalau sampai mendapatkan penghargaan seperti itu. Super!
Tasini Bag Alfamart ini berbentuk gantungan kunci karakter binatang-binatang laut yang super gemes! Dengan warna yang lucu, Tasini Bag bisa disangkutkan di tas atau langsung sebagai gantungan kunci. Ada Teo si Kura-kura, Oliva si Gurita cantik, Shaq si Ikan hiu.

Karena bentuknya yang super gemes dan ringkas jadi bisa dibawa terus deh. Gak tahan pengen punya? Saat ini Tasini Bag Alfamart sudah tersedia di Alfamart jabodetabek dengan harga Rp. 39.900 saja. Semoga segera bisa meluas ke Alfamart nasional ya.
Yuk, belajar untuk mengurangi polusi plastik dengan mulai gaya hidup zero waste..
Leave a Reply