Jangan sedih.. Kamu tak sendiri, Mums.. Apalagi kalau masih terhitung keluarga baru yang masih belum paham betul bagaimana sih mengelola keuangan keluarga yang baik. Tambah pusing kalau Mums juga berperan sebagai womenpreneur alias punya usaha sendiri.
Ini Bunchy rasain banget sih Mums. Dua hal yang sampai sekarang masih keteteran karena gak jarang lebih besar pasak daripada tiang. Gak jarang pula tengah bulan udah kelabakan karena saldo rekening menipis. Masih suka salah dalam mengelola keuangan keluarga dan usaha. Hiks.. Akutu sedih..
Makanya Mums, waktu Bunchy dapat kesempatan datang ke acara Workshop Literasi Keuangan melalui program Ibu Berbagi Bijak yang diadakan oleh Visa Indonesia. Mengelola keuangan dengan bijak memang tidak semudah teorinya. Tapi sebagai seorang ibu, kita wajib untuk menyusun dan mengelola keuangan keluarga dengan baik agar tidak keteteran kedepannya.
Untuk itulah @ibuberbagibijak hadir dalam rangka membantu para perempuan khususnya ibu di Indonesia untuk belajar mengenai cara mengelola keuangan yang bijak serta bisa berbagi dengan anggota keluarga maupun lingkungan. Program ini berkolaborasi dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan Bank Indonesia. Karena menurut data OJK, perempuan di Indonesia hanya 25% saja yang pandai atur keuangan rumah tangga. Apa Mums termasuk di 25% itu?
3 tahap atur keuangan yang ideal
Pada workshop tanggal 30 Agustus lalu, #ibuberbagibijak menghadirkan dua narasumber yang bikin Bunchy makin semangat. Ada mbak Prita Ghozie, seorang pakar finansial serta seorang womenpreneur sukses dibalik @dapurgladies yaitu mbak Gladies Rahman yang akan bercerita seputar atur keuangan untuk usaha kita.
Pada sesi pertama, mbak Prita Ghozie mengajak para ibu yang hadir untuk mengubah mindset. Tidak selamanya Hemat itu Pangkal Kaya, tapi mbak Prita bilang, “Mengelola keuangan yang baiklah pangkal kaya” Hmm.. iya juga ya Mums. Duh belum apa-apa, mbak Prita sudah bikin Bunchy senyum-senyum deh hihihi
Menurut mbak Prita, ada 3 tahap mengelola keuangan yang ideal, yaitu:
1. Financial Check Up
Menurut mbak Prita, dompet yang sehat itu perlakuannya beda dengan dompet yang “sakit”, jadi kita perlu tahu dulu, dompet kita sehat atau “sakit”. Coba jawab pertanyaan-pertanyaan ini Mums:
- Apakah kita punya utang atau tidak? Utang disini adalah pinjaman produktif dan cicilan yang besarnya harus maksimal 30% dari total pendapatan.
- Biaya hidup harus lebih kecil dari pemasukan, maksimal 50%.
- Apakah punya dana darurat? Nah, dana darurat ini bentuknya harus cash (bukan investasi) ya Mums. Jumlahnya minimal 3x pengeluaran rutin per bulan.
- Apakah punya tabungan? Tabungan ini untuk investasi masa depan dan untuk rencana-rencana sesuatu yang akan kita lakukan di masa datang.
2. Mengelola Arus Kas
Uang yang masuk sebaiknya dikelola dengan benar, Mums. Berikut pengalokasian yang ideal dari 100% pemasukan dibagi menjadi:
- 5% untuk sosial (sedekah, zakat, dll)
- 10% untuk dana darurat
- 30% cicilan hutang
- 30% biaya hidup
- 10% gaya hidup
- 15% investasi
Jujur saja, ini yang berat ya Mums. Berat karena sering tidak disiplin. Dan ternyata yang benar itu adalah menyisihkannya terlebih dahulu di awal uang masuk. Perinciannya pun harus jelas supaya jumlah uangnya pas.
3. Merencanakan Keuangan
Terakhir, yang gak kalah penting adalah merencanakan keuangan. Perencanaan ini kalau semua pos tadi sudah dialokasikan ya Mums. Perencanaan ini bertujuan untuk mewujudkan impian-impian kita. Seperti punya rumah, kendaraan, atau beribadah ke tanah suci Mekah.
Keliatannya ribet ya? Bunchy sendiri begitu lihat pos-posnya langsung mikir, ini apa bisa dijalanin? Secara saat ini kayanya utangnya masih lebih banyak. Tapi ternyata memang skala prioritas itu harus diberlakukan ya Mums. Supaya kita tahu nih, mana yang harus didahulukan, karena setiap keluarga itu kondisinya berbeda.
Ada tips dari mbak Prita nih Mums, kalau mau punya dana cadangan, jangan pakai selipan uang cash di dompet. Dan kalau gajian atau dapat dari suami juga usahakan jangan cash. Kenapa? Karena percayalah itu akan habis tak bersisa.. Hahaha
Makanya mbak Prita menyarankan untuk tetap mempunyai uang di tabungan. Minimal pe’er lah kalau harus bolak-balik ATM. Karena itu memang sudah terbukti Mums. Uang cash bisa bikin kita jauh lebih boros karena wujudnya terlihat.
Gaya hidup juga harus direm ya Mums. Karena tanpa kita sadari sering terjebak dengan utang. Contoh hari ini ambil cicilan 0% dengan pembayaran per bulan 100.000. Nah bulan selanjutnya akan bertambah tuh cari yang pembayarannya 150.000, dan seterusnya. Karena sekali terjebak, akan jadi kebiasaan. Gak berasa uang bulanan hanya habis untuk bayar cicilan. 🙁
Penghasilan Tambahan untuk Ibu Rumah Tangga
Sebagai seorang istri, ada gak sih keinginan untuk membantu suami dalam segi keuangan Mums? Minimal gak perlu merepotkan kalau kita mau belanja lipstick. Kalau Bunchy memang bertekad mau bantu Ayah Adu sekaligus pengen punya tambahan buat beli pernak pernik Al. Kalau Mums juga mau, ada 3 cara mencari penghasilan tambahan:
- Bekerja secara aktif
- Bisa menjadi investor
- Bisa menjadi womenpreneur
Mbak Prita memberikan gambaran untuk para ibu yang ingin menjadi womenpreneur,
- Usaha apa yang mau dijalani
Usaha yang paling enak itu menurut Bunchy adalah usaha yang menjadi passion atau hobi kita. Kemudian tentukan target pasarnya, apakah memungkinkah untuk dijalani atau tidak. Kemudian kira-kira memungkinkan gak waktunya untuk kita jalani.
- Tidak tau untung vs rugi
Poin ini harus kita hayati dan resapi kalau mau memulai usaha. Cara termudahnya adalah memisahkan keuangan pribadi dan usaha agar tidak tercampur. Pencatatan arus kas nya pun harus detail sehingga bisa dilihat penjualan kita itu untung atau rugi.
- Pertimbangan lain
Pertimbangan yang harus kita pikirkan di awal adalah modal. Apakah mau memakai modal sendiri atau hasil investasi dengan memiliki mitra. Satu yang ditekankan mbak Prita adalah, usahakan modal bukan berasal dari hutang. Kecuali nanti untuk pengembangan usaha kalau sudah berjalan.
Opsi menjadi womepreneur kebetulan opsi yang Bunchy jalanin. Opsi ini memang sudah Bunchy rencanakan sedari hamil Al. Bunchy memang gak mau kerja kantoran lagi supaya bisa terus mendampingi Al. Makanya waktu putar otak dan jadilah Lilo Says Factory.
Sayangnya Bunchy belum terlalu pandai dalam mengatur keuangan usaha ini. Masih banyak yang terlewati. Makanya super happy waktu mbak Gladies Rahman berbagi informasi bagaimana atur keuangan usaha yang kita miliki. Ini dia yang Bunchy tunggu-tunggu..
Tips Mengatur keuangan ala Gladies Rahman
Owner dari brownies yang enak banget @DapurGladiesID ini berbagi cerita bagaimana awal ia membangun bisnis ini. Menurut mbak Gladies, bisnis yang biasanya lebih sukses itu yang berawal dari hobi. Seperti mbak Gladies yang memang hobi makan dan seperti Bunchy yang hobinya makan makanya bikin Lilo Says Factory. Hihihihi
Cerita perjuangan mbak Gladies ini bikin Bunchy flashback waktu pertama kali memulai Lilo. Mengerjakan semuanya sendiri, ada jatuh bangunnya, bagaimana menjaga kualitas produk dengan tetap berpegang pada kualitas bahan yang dipakai. Ahhh.. memang masa-masa perjuangan itu bikin senyum kalau diingat sekarang.
Berikut tips dari mbak Gladies dalam mengatur keuangan saat memulai usaha sendiri:
- Buat 2 rekening, pisahkan rekening pribadi dan rekening untuk transaksi penjualan. Agar segala arus transaksi bisa terlacak dan penggunaan pribadi tidak memakai uang usaha.
- Jika penjualan sudah bagus, jangan lupa untuk menggaji owner usaha. Gajinya bisa ditransfer ke rekening pribadi.
- Uang hasil penjualan jangan dihabiskan ya. Apalagi untuk kebutuhan pribadi. Karena kita harus memiikirkan juga untuk menambah peralatan baru yang akan menunjang jalannya produksi.
- Ingat untuk meyisihkan laba setiap bulannya untuk dana darurat. Dana ini bisa juga dialokasikan untuk membeli peralatan yang lebih besar agar bisa menambah atau mempercepat proses produksi. Malah bisa juga untuk mengganti peralatan yang sudah rusak.
Wuahh.. gimana Mums? sudah ada bayangan belum mau memulai usahanya? Nanti Bunchy juga akan berbagi pengalaman saat menjadi womenpreneur ya.. Saran Bunchy yang paling utama adalah, MULAI AJA DULU. Sudah itu saja hihihi
Penting banget tuh kita punya tabungan dan ga punya utang Berinvestasi bisa dg deposito atau skrg bayak yg beli logam mulia. Aku juga mau coba. Trus jgn lupa dana darurat harus ada juga ya mbak kalau ada apa2 kita ga ambil uang utama. Apalagi kalau mau wirausaha hrs dipisahkan dr keuangan rumah tangga tq infonya bgs banget.
Perencanaan keuangan keluarga emang sangat dibutuhkan nih mba. Apalagi buat yang punya usaha kayak Bunchy ya. Aku hingga kini masih belajar juga gimana agar keuangan keluarga selalu sehat
Mengatur dn merencanakn keungan penting bngt y mba.. pe er banget nih buat saya. Kmrn sempet bisnis dropshipper eh uangnya hbs buat beli baju baru terus
berdasarkan pengalaman pribadi memang agak susah memisahkan uang pribadi dan bisnis kadang malah uang bisnis dipake buat sehari hari
Cucok banget ini buat kamu, Chy. Biar makin gape ya ngatur keuangan rumah serta usahamu itu, sukses terus deh
Cucok banget ini buat kamu, Chy. Biar makin gape ya ngatur keuangan rumah serta usahamu itu, sukses terus deh
Semangaaat Bunchy jadi womanpreneur.. Keren banget.. :* Memang tabungan buat pribadi dan usaha mesti dipisah ya, kalo digabung bisa ribet deh urusannya.. Asik banget bisa dneger langsung dari Mba Prita Ghozie dan mba Gladies tentang cara ngatur keuangan.. Aku noted semuanya nih, sampai sekarang masih suka berantakan soalnya.. huhuw..
Semangaaat Bunchy jadi womanpreneur.. Keren banget.. :* Memang tabungan buat pribadi dan usaha mesti dipisah ya, kalo digabung bisa ribet deh urusannya.. Asik banget bisa dneger langsung dari Mba Prita Ghozie dan mba Gladies tentang cara ngatur keuangan.. Aku noted semuanya nih, sampai sekarang masih suka berantakan soalnya.. huhuw..
Brownies Dapur Gladies langganan aku sebenernya hahaha. Pencerahan juga sih memotivasi menyimpan dana demi keperluan yg prioritas
Bunchy… mulai aja dulu itu nyentil banget gimana gituh.. aku nih masih sering bocor banyak soal pengeluaran tidak terduganya.. susah banget ngeremnya huhu.. apalagi mau bikin usaha ya.. mulai aja belum, selalu maju mundur cantik.. bismillah ya bunchy semoga ada jalan kemudahan
Hihi aku pun yg sudah 13 th berumah tangga masih banyaaaak kekurangan dlm mengelola keuangan mbak.. Makasih ya tipsnya, manfaat banget nih
Aku mungkin gak masuk yg 25%itu karena masih suka boros wkwkwk… selama ini suamiku yg atur pos2 pengeluaran.
Kayaknya workshop visa kemarin itu “kamu” banget ya mbak Uchy 😀
JD nambah2 wawasan ya soal mengelola keuangan keluarga dan bisnis. Moga bisnismu jg lekas besar dan sukses kayak bisnis Mbak Gladies ya mbak 😀